Jumat, 12 April 2013

1 Faktor-Faktor Produksi Pertanian



Ada empat faktor produksi pertania yaitu:
1.       Alam, 
2.       Tenaga kerja,
3.       Modal,
4.       Pengelolaan (manajemen).
Faktor  produksi  alam  dan  tenaga  kerja  sering  disebut  sebagai  faktor  produksi  primer, faktor  produksi modal  dan  pengolaan  disebut  faktor  produksi  sekunder. Ada  literature menambahkan  faktor  produksi  Teknologi  sebagai  faktor  ke  lima.  Namun  disini dinyatakan bahwa  faktor  teknologi  itu bukan  terpisah, dia hadir atau meresap masuk ke masing-masing  faktor produksi di atas. Ada  teknologi yang berkenaan dengan alam, ada teknologi  tersendiri  dalam  tenaga  kerja,  dalam  modal  dan  dalam  manajemen.

Dengan demikian faktor-faktor produksi tetap empat. 

1.  Faktor Produksi Alam

Faktor  produksi  alam  terdiri  dari  terdiri  dari  :  Udara,  Iklim,  Lahan,  Flora  dan  Fauna. Tanpa  faktor  produksi  alam  tidak  ada  produk  pertanian.  Tanpa  tanah/  lahan,  sinar matahari,  udara  dan  cahaya  tidak  ada  hasil  pertanian.  Orang  yang  kurang  memahami proses  produksi  pertanian  menganggap  faktor  produksi  yang  tidak  langka  atau  tidak terbatas (unscarcity) seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk faktor produksi. 
Tanah/lahan yang bersifat langka/terbatas (scarcity) adalah sebagai faktor produksi. Pada era sebelum Masehi tanah ini juga belum bersifat scarcity, sama halnya dengan udara dan cahaya.  Air  di  beberapa  daerah  masih  bersifat  unscarcity,  namun  di  beberapa  daerah sudah scarcity, karena  itu dibangun  irigasi, sprinkle dan kadang-kadang harus diciptakan hujan buatan. 
Pada  pertanian  yang  sangat  primif  orang menerima  tubuh  tanah,  jenis  tanaman/hewan seadanya.  Pertanian  ilmiah  telah  memakai  kekuatan  otak  untuk  meningkatkan pengendalian terhadap semua faktor yang mempengaruhi produksi tanaman/hewan. Pada  tahap  awal  timbulnya  pertanian,  faktor  lahan  bersifat  unscarcity,  makin  lama sifatnya  menjadi  scarcity.  Tuhan  hanya  sekali  menciptakan  lahan/tanah,  manusia bertambah  banyak,  lahan  menjadi  barang  rebutan.  Orang  yang  kuat  merebut  atau berkemampuan  tinggi  memiliki  lahan  luas,  orang  yang  lemah  memiliki  lahan  sempit. Inilah awal dari timbulnya ketimpangan pemilikan lahan. Pemilikan  atau  pengusahaan  lahan  bermacam-macam. Dalam  fasal  33 UUD  dikatakan tanah dikuasai oleh negara. Menurut hukum agraria dikenal hak-hak atas tanah antara lain adalah:
1.       Hak milik
2.       HGU (Hak Guna Usaha) 3.  HGB (Hak Guna Bangunan)
3.       Hak pakai
4.       Hak membuka tanah
5.       Hak tanah ulayat
6.       Hak tanah adat
7.       Hak sewa
8.       Hak memungut hasil hutan.
9.       Hak eigendom 
10.   Hak erfpacht
11.   Hak tanah opstal.

Tanah/lahan dalam arti sesungguhnya bukan termasuk modal, karena tanah bukan buatan manusia atau hasil produksi. Orang awam menganggap  tanah sebagai modal utama atau satu-satunya modal bagi petani. Hal ini karena tanah mempunyai fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi dari tanah adalah:
1.       Dapat diperjual belikan
2.       Dapat disewakan, 
3.       Dapat dijadikan jaminan kredit.

Areal  tanah  di  pinggiran  kota  atau  di  dekat  proyek  industri/pemukiman,  saat  ini  sudah banyak  diperjual  belikan  yang  kemudian  lahan  pertanian  beralih  fungsi  ke  lahan  non-pertanian.  Harga  tanah  per  m²  di  lokasi  tersebut  cukup  tinggi  dan  menggiurkan, sehingga petani pemilik tanah menjualnya. Petani menganggap  lebih beruntung tanah  itu dijual daripada diusahakan sebagai lahan pertanian. Bila tanah sudah beralih fungsi, maka tingkat kesuburan tubuh tanah tidak berarti lagi. Tidak ada atau sangat langka tanah/lahan nonpertanian beralih fungsi ke tanah/lahan pertanian. Antar  sesama  petani  juga  sering  terjadi  transaksi  jual  beli  tanah  yang  belum  beralih fungsi. Menyusul ada pula penduduk kota membeli  lahan pertanian,  ini  juga menambah ketimpangan pemilikan  lahan. Ada petani yang dulunya memiliki  lahan beberapa hektar, akhirnya dia berubah status menjadi petani penyewa atau buruh tani. Mengapa orang kota mau membeli lahan ke desa? Orang kota tahu bahwa membeli lahan dan  mengusahakannya  bagi  dia  tidak  layak  kalau  dihitung  IRR  atau  B/C  Rationya.
Namun keputusannya tetap membeli sebidang lahan karena:

a.       Sifat berjaga-jaga.
b.      Sifat harga tanah makin lama makin tinggi.
c.       Jumlah/luas lahan bersifat scarcity.
d.      Menyimpan harta, tanah tidak dapat terbakar, mudah mengurusnya, sulit dicuri orang.
e.      Meningkatkan status sosial/gengsi/ dan kesejahteraan rohaninya.

2.  Faktor Produksi Modal

Modal  dalam  arti  ekonomi  adalah  hasil  produksi  yang  digunakan  untuk menghasilkan
produksi  selanjutnya.  Von  Bohm-Bawerk  menjelaskan  sebagai  berikut:  Segala  jenis
barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat disebut kekayaan masyarakat. Kekayaan
itu digunakan:
a.       Sebagian untuk konsumsi.
b.      Sebagian untuk memproduksi barang-barang baru, inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.

Perkataan  modal  atau  kapital  dalam  arti  sehari-hari  digunakan  dalam  bermacam  arti,
yaitu: 
a.       modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang.
b.      modal dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, dan ini terlepas dari kerjanya.

Menurut sifatnya modal dibagi menjadi:
1.       1. Modal  tetap  adalah  barang-barang  modal  yang  digunakan  dalam  proses produksi  yang dapat digunakan  beberapa kali. Meskipun akhirnya modal itu  tandas atau habis  juga,  tetapi  sama  sekali  tidak    terhisap dalam  hasil. Contoh modal tetap : mesin, bangunan, alat-alat pertanian.
2.       Modal  bergerak  adalah  barang-barang modal  yang  dipakai  dalam  proses produksi  dan  habis  terpakai  dalam  proses  produksi.  Contoh  modal bergerak: pupuk, bahan bakar, bahan mentah.

3.  Faktor Produksi Tenaga Kerja

Dalam  ilmu  ekonomi,  yang  dimaksud  dengan  tenaga  kerja  adalah  suatu  alat  kekusaan fisik dan otak manusia  yang  tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha  produksi.  Tenaga  kerja  yang  bukan  bertujuan  usaha  produksi  misalnya  tenaga untuk sport disebut langkah bebas.

Bila seorang petani mempunyai ternak sapi yang digunakan membajak sawah, atau suatu perkebunan yang mempunyai  traktor untuk mengolah  tanah, apakah sapi dan  traktor  itu termasuk  faktor produksi  tenaga kerja?   Sapi dan  traktor  itu bukan  faktor  tenaga kerja, tetapi masuk dalam faktor produksi modal.  Faktor produksi  tenaga kerja  tidak dapat dipisahkan dari manusia, sapi dan  traktor  jelas berpisah  dengan  manusia.  Sapi  dan  traktor  dapat menggantikan  tenaga  kerja  manusia dalam hal membajak dan mengolah tanah.

4.  Faktor Produksi Manajemen

 Manajemen  sama  dengan  pengelolaan,  artinya  kemampuan  manusia  mengkelola  atau mengkombinasikan  seluruh  faktor-faktor  produksi  dalam  waktu  tertentu  untuk memperoleh produksi tertentu. 
Bila dibuat notasi :
Y = produksi,  
A = faktor produksi alam,  
C = faktor produksi capital (modal),  
L = faktor produksi labor (tenaga kerja),  
M = faktor produksi manajemen, 
maka dapat dituliskan:
Y = f{A, C, L, M}
f = fungsi dari .....
Disini  faktor M sebagai  leading  faktor, dia mengatur masing-masing  faktor produksi A, C, L, dan kombinasi  faktor produksi: AC, AL, CL dan ACL. Produksi dapat  terjadi  jika paling  tidak ada 2  faktor produksi dan kombinasinya.

Y Dari  beberapa  literatur  (secara  teori)  terdapat  beberapa  definisi  atau  pengerti-an daripada manajemen, antara lain adalah sebagai berikut: 
Manajemen  adalah  seni  untuk  mencapai  hasil  yang  diinginkan  dengan  sumber daya  yang  tersedia  bagi  organisasi. Kemampuan manajer  untuk mencapai  hasil melalui  orang  lain menentukan  dalam manajemen  yang  baik.  Seni  bukan  ilmu, karena  manajemen  terkait  dengan  manusia,  maka  harus  memandang  prinsip-prinsip  manajemen  sebagai  persamaan  yang  tidak  sempurna.  Setiap  organisasi
mempunyai memiliki berbagai macam sumber daya, Manajer yang berhasil akan mengeruk  hasil  /pengembalian  tertinggi  yang  dapat  diperoleh  dari  sumber  daya yang  tersedia.Manajemen  dikonsepsikan  sebagai  daya  upaya  untuk  mencapai hasil yang diinginkan melalui sumber daya, dan sering disebut sebagai konsep 6 M yaitu: Money = uang, Markets = pasar, Material = bahan, Machinery = mesin, Methods = metode dan Man = manusia (Downey, W.D. & Steven P.E. 1992).

Ada pula mengatakan bahwa manajemen  itu adalah  ilmu. Ada  tiga aliran pemikiran manajemen dalam hal ini yaitu: 
1.       1.  Aliran  Klasik,  yang  terdiri  dari  manajemen  ilmiah  dan  teori     organisasi Klasisk.
2.       Aliran Neoklasik (disebut juga hubungan manusia).
3.       Aliran manajemen Modern.

Perkembangan  awal  teori  manajemen  diawali  oleh  Robert  Owen  (1771-1858)  dan Charles Babbage (1792-1871). Robert Owen adalah seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam  produksi.  Dia  membuat  perbaikan-perbaikan  dalam  kondisi  kerja  seperti pengurangan hari kerja  standar, pembatasan anak- anak dibawah umur yang bekerja dan lainnya. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan dapat menaikkan produksi dan keuntungan.

Charles  Babbage  adalah  seorang  profesor  matematik  dari  Inggris.  Dia  adalah penganjur  pertama  prinsip  pembagian  kerja melalui  spesialisasi. Dia mencip-  takan kalkulator mekanis pertama, menganjurkan kerja sama yang mengun- tungkan antara karyawan dan pemilik pabrik, merencanakan skema pembagi-an keuntungan.

Aliran  manajemen  ilmiah  (scientific  management)  dipelopori  oleh  Frederick W.Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L.Gantt, dan Harrington Emerson. Taylor disebut  sebagai  bapak  manajemen  ilmiah.  Dalam  manajemen  ilmiah  sering  sering diartikan dalam dua pengertian. Arti pertama, manajemen  ilmiah merupakan metode ilmiah  pada  studi,  analisis  dan  pemecahan masalah- masalah  organisasi. Sedangkan arti  kedua,  manajemen  ilmiah  adalah  sepe-  rangkat  mekasnisme-mekanisme  atau teknik-teknik untuk meningkatkan kerja organisasi (Sukanto R, 1983).

Aliran neoklasik (hubungan manusia) muncul karena ketidak puasan pada pendekatan klasik  tidak  menghasilkan  efisiensi  produksi  dan  keharmonisan  kerja.  Manajer menghadapi kesulitan-kesulitan dan  frustasi karena karyawan  tidak selalu mengikuti pola  prilaku  yang  rasional,  sehingga  pembahasan  sisi  prilaku  manusia  dalam organisasi  menjadi  penting.  Dalam  aliran  neoklasik  ini  Hugo Munsterberg  (1863-1916)  menyarankan  penggunaan  teknik-teknik  yang  diambil  dari  psikologi
eksperimen.  Elton  Mayo  (1880-1949)  menyarankan  manajer  berintraksi  dengan bawahan. Untuk menciptakan  hubungan  baik maka manajer  harus mengerti  faktor-faktor sosial dan psikologi bawahan.

Aliran manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama dikenal  sebagai  prilaku  organisasi  sebagai  pengembangan  aliran  neo-  klasik.  Jalur kedua  dibangun  atas  dasar  manajemen  ilmiah,  dikenal  sebagai  aliran  kuantitatif misalnya  dengan  operation  research.  Orang-orang  yang  termasuk  dalam  aliran manajemen modern  ini antara  lain adalah: Abraham Maslow, mengemukakan hirarki kebutuhan  dalam  prilaku  manusia  dan  dina-  mika  proses  motivasi.  Douglas 
McGregor dikenal dengan teori X dan teori Y nya (Handoko, U.T., 1986).  

Jumat, 29 Maret 2013

0 Fungsi Komunikasi Menurut Para Ahli

Fungsi komunikasi menurut para ahli

A. Rudolf Verderber
  • funsi sosial : menunjukkan kesempatan, ikatan dengan orang lain, menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Fungsi Pengambilan Keputusan : memutuskan untuk melakukan/tidak sesuatu pada saat tertentu.
B. Thomas Scheidel

funsi komunikasi ialah untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, membangun kontak sosial dan mepengaruhi orang lain untuk merasakannya.

C. Judy C. Person dan Paul E. Nelson

  1. Untuk kelangsungan hidup : keselamatan fisi, meningkatkan kesadaran pribadi.
  2. Untuk kelangsungan hidup masyarakat : memperbaiki hubungan sosiaol dan mengembangkan kebersamaan sesuatu masyarakat.
D. William I Gorden
  • komunikasi sosial : komunikasi untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan tegangan.
 

dhye blogger Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates